Saturday, January 30, 2016

Ketika pendidikan di pertanyakan

Ketika pendidikan di pertanyakan

Tragisnya seperti yang Anda maklum pendidikan konvensional mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi selalu dan terlalu banyak memanjakan otak kiri. Hanya 10 persen mata pelajaran yang mengasah otak kanan. Terlebih terlebih pendidikan pasca sarjana. Pokok nta makin tinggi makin kiri. Cuman pendidikan di taman kanak kanak yang masih menaruh perhatian pada otak kanan. Istilah saya perguruan tinggi itu perguruan kiri dan taman kanak kanak itu adalah taman kanan kanan.

Di gojlok pendidikan kiri selama hampir 20 tahun, tak dapat di elakan, mayoriras orang menjadi golongan kiri. Cuma segelintir orang yang menjadi golongan kanan. Jadilah golongan kanan ini minoritas. Repotnya pola pikir si kanan jni jelas jelas tidak masuk akal dan tidak sejalan dengan pola pikir si kiri yang mayoriras. Si minoritas kan cenderung kreatif, imajinatif, intuitif (feeling-based), spontan dan lateral (acak). Ujung ujung nya si minoritas sering di cap sinting oleh si mayoritas. Pasti di mana mana orang sukses itu memang minoritas dan sering di cap sinting.

Sekitar 500 tahun sebelum isa Al masih lahir dan menebar pengaruh ke seluruh dunia. Konfusius telah berkelana dan bersikukuh, "sebuah gambar setara nilainya dengan seribu kata" seperti biasa konfusius hampir selalu benar. Gambar itu kanan kata kata itu kiri. Saya perjelas satu kali kanan nilainya setara dengan seribu kali kiri. Albert einstein pun bersikukuh "imajinasi itu lebih utama dari pada ilmu pengetahuan". Imajinasi itu kanan ilmu pengetahuan itu kiri. Saya perjelas " kanan itu lebih utama dari pada kiri". Right!

Ngomong ngomong kalo Anda serius dengan otak kanan saran saya bacalah buku 13 wasiat terlarang! Dasyat dengan otak kanan! Karya mas ippho santosa. Yang membongkar  tuntas misteri otak kanan, dilengkapi dengan RIGHT TEST untuk menguji otak kanan dan RIGHT TIF untuk mengasah otak kanan. Selamat mencoba!

Terkait: Otak kanan

No comments:

Post a Comment